Home > Bisnis > Industri Ekspor Mebel Lesu: Menteri Koperasi dan UKM Kelabakan Cari Pasar Baru?
Industri Ekspor Mebel Lesu: Menteri Koperasi dan UKM Kelabakan Cari Pasar Baru?
Industri manufaktur, termasuk industri ekspor mebel, mengalami penurunan. Nilai ekspor industri furnitur pada 2022 turun sebesar 2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mencapai US$2,47 miliar. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menanggapi hal tersebut dengan mengatakan bahwa Indonesia perlu mencari pasar ekspor baru untuk mengatasi penurunan permintaan dari negara-negara tujuan ekspor utama, seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
“Dunia sedang mengalami pergeseran lanskap ekonomi yang signifikan dan karenanya kita harus mencari peluang baru di pasar-pasar yang sedang tumbuh dan berkembang, seperti di Timur Tengah dan Asia,” ujarnya saat menghadiri acara peluncuran IFFINA 2023 di Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan pada hari Selasa (9/5) kemarin.
“Asia saat ini menjadi pusat pertumbuhan dunia dan itulah yang harus kita fokuskan,” tambahnya.
Namun, Teten juga mengatakan bahwa pasar di dalam negeri untuk industri ekspor mebel juga cukup besar, terutama dengan adanya alokasi 40% dari APBN yang digunakan untuk membeli produk-produk UMKM.
“Karena pasar di dalam negeri cukup besar, event pameran ekspor di dalam negeri menjadi penting. Selain itu, belanja pemerintah juga cukup besar dan dengan adanya alokasi 40% APBN untuk membeli produk UMKM, kita bisa memanfaatkannya ketika ekonomi dunia sedang tidak stabil,” tuturnya.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika menambahkan bahwa Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sudah membentuk satuan tugas ekspor untuk mencari alternatif pasar industri ekspor mebel dari Indonesia.
“Kami di pemerintah, dikoordinasikan oleh Menko Perekonomian, telah membentuk satgas ekspor. Satgas ekspor sedang melakukan eksplorasi dan merancang strategi serta menentukan target-target untuk mencari alternatif tujuan industri ekspor mebel, selain Amerika dan Eropa,” jelasnya.
Ia juga menyatakan bahwa Indonesia sedang menjajaki pasar ekspor di India selain Asia dan Timur Tengah, karena Indonesia memiliki keunggulan di produk-produk kayu solid dan rotan. “Dalam hal ini, Asia memiliki potensi yang besar dan kita juga sedang menjajaki pasar di India. Timur Tengah juga menjadi fokus kami, bersama dengan beberapa negara di Asia,” tutupnya terkait industri ekspor mebel.