Home > Market > Imbas Harga Minyak Tidak Pasti, Harga Batu Bara Tertekan
Imbas Harga Minyak Tidak Pasti, Harga Batu Bara Tertekan
Menurut pantauan pergerakan harga batu bara di beberapa bursa komoditas pada penutupan perdagangan 29/4/2019 mengalami pelemahan.
Menurut data Bloomberg, harga batu bara di bursa bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Juli 2019 ditutup mengalami pelemahan sebesar 1,14 persen atau 1 poin di level US$86,95 per metrik ton dari level penutupan sebelumnya. Beberapa hari terakhir harga batu bara terus mengalami pelemahan, termasuk di bursa komoditi ICE Newcastle. Penurunan menyentuh angka 0,28 persen atau 0,25 poin di posisi 87,95. Selain di bursa ICE Newcastle, bursa ICE Roterdam harga batu bara juga mengalami pelemaha tidak jauh berbeda. harga batu bara untuk kontrak teraktif Juli 2019 ditutup anjlok 2,39 persen atau 1,50 poin di level 61,25 pada perdagangan hari senin. Selain harga batu bara yang mengalami penuruan, harga minyak mentah juga terpantau mengalami penuruan. Hal ini menjadikan spekulasi sebagian besar investor bahwa harga batu bara menurun oleh harga minyak mentah yang mengalami tekanan pasar akibat ketidakpastian. Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2019 berakhir menguat 0,20 poin atau 0,32 persen di level US$63,50 per barel di New York Mercantile Exchange. Adapun minyak Brent untuk kontrak Juni turun 0,11 poin atau 0,15 persen dan ditutup di US$72,04 di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Faktor ketidakpastian harga minyak mentah dunia dipicu oleh kebijakan yang muncul berkaitan dengan keringanan sanksi terhadap Iran oleh AS, yang memungkinkan China dan beberapa pembeli besar lainnya dapat membeli minyak Iran akan berakhir pada 2 Mei. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump selama akhir pekan kembali mendesak Arab Saudi dan OPEC untuk memompa lebih banyak minyak mentah. Minyak menyentuh level tertingginya dalam enam bulan terakhir pada pekan lalu setelah pemerintah AS melalui Gedung Putih mengumumkan akhir dari pelonggaran sanksi terhadap minyak mentah Iran. Melihat kondisi pasar yang seperti ini, Investor saat ini tengah menunggu apakah Arab Saudi akan meningkatkan produksi untuk mengimbangi kekurangan pasokan setelah Trump mengatakan di Twitter bahwa dia telah berbicara dengan pemasok minyak mengenai kenaikan pasokan. |