Now Reading
Harga Batu Bara Turun di Tengah Kekhawatiran Oversupply, Harus Gimana?

Harga Batu Bara Turun di Tengah Kekhawatiran Oversupply, Harus Gimana?

Harga batu bara dunia terus mengalami penurunan yang signifikan. Pada perdagangan Rabu (15/1), harga batu bara acuan Newcastle tercatat sebesar US$114,6 per ton, turun 0,46% dibandingkan hari sebelumnya. Penurunan harga ini telah mencapai 9,76% sepanjang Januari 2025, menandakan tren pelemahan yang mengkhawatirkan.

Faktor utama penurunan itu adalah oversupply batu bara dari Indonesia. Sepanjang 2024, produksi batu bara Indonesia mencapai 831,05 juta ton, melebihi target 710 juta ton atau 117,05% dari rencana.

Indonesia sebagai salah satu produsen batu bara terbesar di dunia, menghadapi tantangan baru dengan melimpahnya produksi di tengah stagnasi permintaan global.

Permintaan batu bara global diperkirakan stagnan pada 2025, terutama karena pertumbuhan konsumsi di China dan India mulai melambat. Kedua negara tersebut merupakan konsumen terbesar batu bara dunia, namun kini mulai beralih ke energi terbarukan hingga harga batu bara turun.

China melaporkan lonjakan kontribusi energi terbarukan, termasuk tenaga surya yang naik 21,7% dan tenaga angin yang meningkat 6,6% sepanjang 2024.

Selain itu, proyek besar seperti China Three Gorges Renewables Group Co. yang mengintegrasikan energi terbarukan dan batu bara di Gurun Taklamakan semakin menekan dominasi batu bara sebagai sumber energi utama.

Di sisi lain, India menargetkan penambahan kapasitas energi surya dan angin sebesar 35 gigawatt pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2025. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mencapai target energi bersih pada 2030.

See Also

Sementara itu, konsumsi batu bara di kawasan ASEAN diperkirakan naik sebesar 5,9% pada 2025 menjadi 520 juta ton. Namun, pertumbuhan ini tidak cukup mengimbangi penurunan konsumsi di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa, yang masing-masing memangkas konsumsi sebesar 4,6% dan 3,14%.

Dengan dinamika permintaan dan produksi global yang kompleks, harga batu bara diperkirakan masih menghadapi tekanan dalam waktu dekat, terutama jika oversupply terus berlanjut tanpa adanya pemangkasan produksi.

Demikian informasi seputar perkembangan harga batu bara di dunia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Denotasi.Com.

© 2024 Denotasi | All Rights Reserved.

Scroll To Top