Terkuak Tambang Batu Bara Ilegal di IKN, Negara Rugi Rp5,7 Triliun?
Penyelidikan yang dilakukan oleh Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri mengungkapkan praktik tambang batu bara ilegal di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Kalimantan Timur. Kerugian negara diperkirakan mencapai Rp5,7 triliun akibat aktivitas ilegal ini.
Tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tambang batu bara ilegal yang beroperasi di kawasan IKN. Tersangka YH, CH, dan MH diduga terlibat dalam kegiatan penambangan, penampungan, serta penjualan batu bara tanpa izin resmi.
Kegiatan itu menimbulkan kerugian besar bagi negara akibat deplesi cadangan batu bara dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan.
Modus Operandi Tambang Batu Bara Ilegal yang Merugikan Negara
Para pelaku kegiatan tambang ilegal ini menyimpan batu bara hasil penambangan di tempat penyimpanan, kemudian mengemasnya dalam karung dan mengangkutnya ke terminal pelabuhan.
Setelah itu, dokumen resmi dari perusahaan yang memiliki izin usaha produksi (IUP) dipalsukan untuk menyamarkan asal-usul batu bara. Aktivitas ini berlangsung sejak tahun 2016 hingga 2025.
Kerugian negara akibat tambang batu bara ilegal ini diperkirakan mencapai Rp5,7 triliun. Sebanyak Rp3,5 triliun berasal dari hilangnya batu bara, sementara kerusakan hutan seluas 4.236,69 hektare diperkirakan merugikan negara sebesar Rp2,2 triliun.
Kerugian itu masih bisa bertambah seiring dengan proses penyidikan yang tengah berlangsung.
Kasus tambang batu bara ilegal di kawasan IKN dan Tahura Bukit Soeharto menggambarkan betapa pentingnya pengawasan terhadap sektor pertambangan di Indonesia. Praktik ilegal ini tidak hanya merugikan negara dalam jumlah besar, tetapi juga menghancurkan lingkungan. Penyidikan terus berlanjut untuk mengungkap pihak-pihak yang terlibat lebih lanjut, dengan harapan dapat memberi efek jera bagi pelaku illegal mining. Demikian informasi seputar terbongkarnya tambang batu bara illegal di IKN. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Denotasi.Com.