Home > Berita Hari Ini > Polisi Grebek Persembunyian Terduga Teroris Sri Lanka, 15 Orang Tewas
Polisi Grebek Persembunyian Terduga Teroris Sri Lanka, 15 Orang Tewas
Lima belas orang tewas saat polisi melakukan penggrebekan di lokasi persembunyian terduga pelaku penyerangan di Sri Lanka. Saat polisi datang pelaku melakukan aksi bom bunuh diri.
Lokasi penggrebekan tersebut berada di Sainthamaruthu, dekat kota asal tersangka pemimpin serangan Minggu Paskah yang menewaskan sedikitnya 250 orang.
Sejumlah pemuda melakukan penembekan yang membabi buta terhadap pasukan keamanan Sri Lanka yang ingin masuk ke sebuah rumah. Saat penggrebekan tersebut tiga pria dari anggota militan melakukan bom bunuh diri.
Atas aksi tersebut beberapa bocah dan tiga perempuan terbunuh. Kemudian tiga orang tewas setelah melakukan baku tembak dengan aparat keamanan. Satu orang sipil terperangkap dalam baku tembak tersebut dan ditemukan tewas. Adapun seorang perempuan dan anak mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit.
Rekaman yang ditayangkan televisi pemerintah menggambarkan suasana mencekam dan sejumlah sosok tubuh hangus terbakar di rumah, salah satunya memegang senapan. Di beberapa sisi ruangan terliha bahan peledak, drone, generator dan baterai.
Dalam waktu yang sama pasukan keamanan Sri Lanka juga menyerbu bangunan lain yang berada tidak jauh dari lokasi penggerebekan pertama. Pihak keamanan menemukan bahan peledak dan sebuah drone.
Sekitar 600 warga muslim Sri Lanka meninggalkan kawasan tersebut saat pasukan keamanan Sri Lanka melakukan penggerebekan. Para warga mengungsi di sebuah sekolah.
Di ruas jalan dimana pasukan keamanan melakukan penggerebekan sangat hening dan menakutkan. Terdapat tiga polisi yang berjaga di luar ruah yang atapnya porak poranda. Di sekitar rumah tersebut terdapat percikan darah.
Selain itu terdapat sebuah mobil yang rusak dan masih teronggok saat penggerebekan terjadi. Ada kecurigaan mobil tersebut terjebak di lokasi baku tembak. Di dalam rumah polisi menemukan tubuh yang sudah terbakar.
Sainthamaruthu merupakan kota yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Kota ini berjarak 360 km dari ibu kota Kolombo. Warga sekitar tidak menyaka para kelompok militan yang melakukan penyerangan Minggu Paskah bersembunyi di kawasan yang dihuni warga kelas menengah.