Home > Kabar24 > Harga Batu Bara Naik: Kok Bisa Tertinggi dalam Hampir Dua Minggu?
Harga Batu Bara Naik: Kok Bisa Tertinggi dalam Hampir Dua Minggu?

Pada perdagangan akhir pekan lalu, harga batu bara mencatatkan kenaikan signifikan. Pada Jumat (11 Juli 2025), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan mendatang ditutup pada US$112/ton, naik 0,9% dari hari sebelumnya.
Kenaikan itu menjadikannya harga batu bara tertinggi sejak 2 Juli 2025, atau hampir dua minggu terakhir.
Secara keseluruhan, harga batu bara menguat sepanjang pekan lalu dengan kenaikan 1,86% secara point-to-point. Dalam sebulan terakhir, harga batu bara telah meningkat lebih dari 7%, menandakan adanya tren positif yang cukup kuat di pasar energi global.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Batu Bara
Musim panas yang sedang berlangsung di beberapa belahan dunia menjadi salah satu faktor utama pendorong kenaikan harga batu bara.
Peningkatan suhu udara, terutama di Beijing, yang sempat mencapai hampir 40 derajat Celsius, meningkatkan penggunaan pendingin ruangan (AC) dan, pada gilirannya, permintaan akan listrik. Batu bara masih menjadi sumber utama pembangkit listrik, terutama di negara-negara seperti China.
Berdasarkan data dari International Energy Agency (IEA), batu bara berkontribusi sebesar 61,3% terhadap pembangkitan listrik di China pada 2023. Hal tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan batu bara untuk energi listrik masih sangat besar, meski negara tersebut berupaya beralih ke sumber energi terbarukan.
Dari analisis teknikal, harga batu bara masih berada di zona bullish, meskipun beberapa indikator menunjukkan potensi koreksi. Relative Strength Index (RSI) saat ini berada di angka 53, yang menunjukkan posisi pasar yang cenderung netral.
Namun, indikator Stochastic RSI berada di level 97, menandakan kondisi overbought yang berisiko mengarah pada penurunan harga.
Jika harga batu bara turun, area support yang harus diperhatikan ada di US$110/ton, dengan kemungkinan menembus level US$108/ton dan US$104/ton. Namun, jika harga berhasil menembus resistance di US$115/ton, harga batu bara berpotensi menguat lebih lanjut ke rentang US$118-120/ton.
Kesimpulan
Harga batu bara terus menunjukkan kenaikan yang signifikan, didorong oleh peningkatan kebutuhan energi selama musim panas. Meskipun ada potensi koreksi jangka pendek, analisis teknikal menunjukkan bahwa tren bullish masih mendominasi pasar batu bara. Investor perlu memantau perkembangan harga dan level support-resistance untuk menentukan langkah selanjutnya dalam perdagangan batu bara.
Demikian informasi seputar perkembangan harga batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Denotasi.Com.