Investasi Syariah: Pilihan Aman dan Berkah dalam Dunia Finansial
Investasi Syariah menjadi sorotan utama di kalangan masyarakat modern yang semakin peduli dengan keberkahan dan kehalalan rezeki. Prinsip-prinsip Syariah yang menghindari riba, spekulasi berlebihan, dan bisnis tidak sesuai syariat, menjadikan investasi ini menarik bagi banyak orang.
Menurut seorang akademisi dari UIN Antasari Banjarmasin, Dra. Hj. Rusdiah memaparkan investasi syariah menerapkan sistem bagi hasil sebagai landasan utama. Sistem ini merupakan perjanjian antara pengusaha dan investor untuk membagi keuntungan berdasarkan kesepakatan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
“Dalam investasi syariah, jika perusahaan meraih keuntungan, hasilnya akan dibagi sesuai kesepakatan, dengan kedua belah pihak siap menanggung resiko yang muncul,” ujarnya.
Rusdiah juga menjelaskan bahwa ada tiga metode umum dalam sistem bagi hasil. Pertama, bagi hasil bersih yang membagi keuntungan setelah dikurangi biaya operasional perusahaan.
Kedua, bagi hasil kotor yang menghitung pembagian berdasarkan laba kotor tanpa mempertimbangkan biaya operasional seperti gaji, pajak, dan pemasaran. Dan ketiga, pembagian keuntungan yang menghitung dari total pendapatan dikurangi komisi dan biaya operasional, umumnya diterapkan dalam sektor perbankan.
“Penerapan prinsip bagi hasil dalam investasi syariah harus jelas dalam kesepakatan dan usaha bersama. Ketentuan waktu dan pembagian hasil harus transparan demi memastikan keseimbangan dan keadilan,” tegas Rusdiah mengakhiri diskusi.
Investasi syariah tidak hanya menjanjikan keuntungan finansial yang halal, tetapi juga memberikan keyakinan moral dan spiritual kepada para pelaku pasar. Dengan prinsip-prinsip yang mengedepankan keadilan dan transparansi, diharapkan investasi syariah akan semakin diminati sebagai pilihan yang memberikan berkah bagi semua pihak yang terlibat.
Demikian informasi seputar kebijakan investasi Syariah di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Denotasi.Com.