Home > Berita Hari Ini > Peralihan Kendaraan Listrik di Indonesia: Luhut Binsar dan Anak Buahnya Sudah Terapkan!
Peralihan Kendaraan Listrik di Indonesia: Luhut Binsar dan Anak Buahnya Sudah Terapkan!
Pemerintah Indonesia semakin gencar mendorong transisi ke kendaraan listrik sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga kualitas udara di perkotaan. Salah satu contohnya adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dan anak buahnya yang mulai beralih ke kendaraan tenaga listrik untuk kegiatan dinas.
Kendaraan tenaga listrik dianggap lebih hemat biaya perawatan dan operasional dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil. Selain itu, kendaraan listrik juga memungkinkan pengurangan biaya bahan bakar dan suku cadang. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia menargetkan untuk memiliki sekitar 2,1 juta kendaraan tenaga listrik pada tahun 2025.
Kendaraan Listrik di Indonesia: Kendala dan Tantangan
Penggunaan kendaraan tenaga listrik di Indonesia masih tergolong rendah, hanya sekitar 0,04 persen dari total kendaraan yang beroperasi. Namun, permintaan kendaraan tenaga listrik diperkirakan akan meningkat seiring dengan adanya dukungan dari pemerintah dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya lingkungan.
Meski demikian, kendala dalam penggunaan kendaraan tenaga listrik di Indonesia masih banyak, seperti minimnya infrastruktur pengisian baterai dan harganya yang relatif mahal. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik melalui berbagai insentif dan program, seperti pembebasan pajak kendaraan dan penghapusan biaya impor baterai.
Pusat pengisian baterai di gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menjadi salah satu langkah konkret dari Luhut Binsar Pandjaitan untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik. Diharapkan dengan adanya fasilitas pengisian baterai yang mudah diakses, penggunaan kendaraan tenaga listrik akan semakin meningkat.
Dalam jangka panjang, transisi ke kendaraan tenaga listrik di Indonesia akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga kualitas udara di perkotaan. Selain itu, transisi ke kendaraan listrik juga akan membantu Indonesia dalam mencapai target reduksi emisi yang telah ditetapkan dalam komitmen perjanjian Paris Agreement.