Now Reading
Alasan Ditundanya Pembangunan Signature Tower Jakarta, Calon Pencakar Langit Tertinggi di Indonesia

Alasan Ditundanya Pembangunan Signature Tower Jakarta, Calon Pencakar Langit Tertinggi di Indonesia

Berikut alasan pembangunan signature tower Jakarta tertunda.

Tahukah kamu? Bahwa Indonesia hampir memiliki gedung pencakar langit yang tingginya mencapai 638 meter dan digadang-gadang akan menjadi menara tertinggi di Asia Tenggara lho! Gedung pencakar langit itu bernama Signature Tower Jakarta.

Pembangunan Gedung Pencakar Langit Ini Ditunda, Alasannya Ini…

Perubahan desain dituding sebagai alasan mendasar tertundanya pembangunan bakal megatall terjangkung di Indonesia, Signature Tower Jakarta. Selain itu, juga terdapat perubahan pada Koefisien Lantai Bangunan (KLB) sehingga berdampak pada semakin panjangnya proses perizinan yang harus dilalui.

Desain Signature Jakarta Tower melakukan perubahan pada penambahan menara baru setinggi 50 lantai yang akan dijadikan sebagai hotel. Proses perizinan menjadi sangat panjang karena perubahan desain tersebut.

Untuk diketahui bahwa Signature Tower Jakarta merupakan properti multifungsi yang dikembangkan PT Grahamas Adisentosa (Artha Graha Group).

Perubahan desain, alasan tertundanya pembangunan Signature Tower Jakarta (properti.kompas.com)

Ketinggiannya menjulang 638 meter dan mencakup 111 lantai. Di dalam bangunan ini, akan terdapat apartemen, perkantoran, hotel, dan juga pusat belanja.

See Also
Strategi Investasi Pasar Modal yang Aman-firmbee-com-dAmHWsRYP9c-unsplash

Jika Signature Tower Jakarta terbangun, maka akan menempati posisi tertinggi kelima di dunia hingga 2020 mendatang. Posisi pertama ditempati Kingdom Tower yang menjulang hingga 1 kilometer, disusul kemudian berturut-turut oleh Burj Khalifa, Ping An Finance Center, dan Seoul Light DMC Tower.

Namun sayang hingga saat ini, proyek megatall ini masih belum berjalan. Bahkan, Tony Soesanto selaku Direktur Grahamas Adisentosa mengatakan bahwa proyek tersebut semula diagendakan mulai dibangun tahun lalu. Akan tetapi, perseroan memutuskan untuk menunda pembangunannya lantaran menimbang kondisi pasar perkantoran yang kurang menjanjikan. Apakah Indonesia benar-benar akan memiliki gedung pencakar langit tertinggi se Asian Tenggara, kita tunggu saja kabar terbarunya.

© 2023 Denotasi | All Rights Reserved.

Scroll To Top