Now Reading
PLTA Sungai Kayan akan Aliri Kebutuhan Listrik di Ibu Kota Baru

PLTA Sungai Kayan akan Aliri Kebutuhan Listrik di Ibu Kota Baru

PLTA Sungai Kayan akan Aliri Kebutuhan Listrik di Ibu Kota Baru

PLTA Sungai Kayan akan jadi PLTA terbesar se-Indonesia, bahkan Asia.

Dalam rangka memenuhi pasokan listrik di ibu kota Indonesia nantinya, Pemerintah telah melakukan beberapa kajian. Dari kajian tersebut Pemerintah kemudian membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan. PLTA ini nanti akan bantu memenuhi pasokan listrik di di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang jadi ibu kota baru RI.

PLTA Sungai Kayan berada di Kalimantan Utara

Dilansir dari era.id, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menganalisis seluruh kebutuhan ibu kota baru. Kebutuhan tersebut terkait sarana dan prasarana, termasuk kebutuhan listriknya. Jadi semua telah diperhitungkan dengan matang.

“Nanti (PLTA) Sungai Kayan bisa menghasilkan (listrik) cukup besar, yang tidak terlalu jauh dari Kalimantan Timur. Jadi, menurut saya sudah terkalkulasi,” ujar Moeldoko di Kantor Staf Presiden (KSP), Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (4/9).

“Sudah dianalisis secara baik oleh Bappenas, daya dukung untuk proyek pembangunan ibu kota, pasti sudah dihitung dengan baik,” tambahnya lagi.

Pembanguna PLTA Sungai Kayan ini merupakan kerja sama antara PT Kayan Hidro Energi dan Powerchina International Group. Kontrak kerja sama juga telah ditandatangani pada tanggal 31 Oktober 2018. Tahun ini, kedua perusahaan juga telah menandatangani pelaksanaan proyeknya pada Kamis 15 Agustus 2019 lalu.

Penandatanganan yang dilakukan kedua belah pihak dilakukan di Kantor KSP. Selain itu, Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko juga ikut mengawal penandatanganan perjanjian. Moeldoko mengungkapkan, penandatanganan tidak hanya terkait dengan pembangunan PLTA Sungai Kayan, namun meliputi tiga proyek strategis nasional lainnya yang ada di Kalimantan Utara.

Dengan lahan seluas 12.000 hektare, PLTA ini dibangun dan diproyeksikan mampu menghasilkan listrik sebesar 9.000 megawatt. Angka tersebut akan diperoleh dari lima bendungan yang dibangun secara bertahap.

Pembangunan bendungan akan dimulai dari bendungan pertama, dengan kapasitas sebesar 900 megawatt. Setelah pembangunan bendungan pertama selesai, pembangunan berlanjut ke bendungan kedua. Bendungan kedua berkapasitas 1.200 megawatt.

Dilanjut ke bendungan ketiga dan keempat yang masing-masing mampu menghasilkan listrik sebesar 1.800 megawatt. Bendungan kelima memiliki kapasitas listrik terbesar yaitu sebesar 3.200 megawatt.

See Also
Sosialisasi UU P2SK Sebagai Payung Hukum dan Perkuat Pengamanan Sistem Keuangan ke Pelaku Usaha Perbankan

Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengatakan, PLTA Sungai Kayan akan menjadi PLTA terbesar se-Indonesia.

“Sehingga jumlah keseluruhan itu 9.000 megawatt. Ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia, bahkan ASEAN. Karena kita tahu PLTA terbesar itu Sungai Asahan yang menghasilkan 600 megawatt,” ujar Irianto Lambrie.

Irianto juga mengatakan bahwa pembangunan ini menjadi proyek strategis nasional. Hal ini didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2018. Dengan adanya Perpres tersebut, progres laju proyek ini akan dilaporkan secara periodik kepada Presiden Jokowi.

“Hubungan dengan KSP yang dipimpin Pak Moeldoko adalah tugas beliau untuk mengawasi, mengevaluasi, dan mencegah adanya hambatan-hambatan. Beliau sudah menugaskan salah satu deputi untuk terus memonitor proyek pembangunan ini,” kata Irianto menjelaskan pembangunan PLTA Sungai Kayan

© 2023 Denotasi | All Rights Reserved.

Scroll To Top