Play Store Apk menyimpan aplikasi palsu yang berbahaya
Google Play Store dapat menemukan serta menginstall Aplikasi di perangkat Android anda. Selain itu, google play store juga menampung sekitar satu juta aplikasi, permainan, musik, dan video. Pengguna dapat mencari aplikasi yang diinginkan hanya dengan mengetik kata kunci atau mencari aplikasi melalui kategori di Google Play library. Namun anda perlu mengenal aplikasi yang anda unduh, karena banyak aplikasi palsu tiak bertanggung jawab. Menginstall aplikasi di luar pengembang resmi tentu membawa risiko keamanan yang lebih besar, baik pada smartphone maupun data anda.
Berikut ulasan mengenai bahaya menginstall aplikasi Android palsu di Google Play Store.
- Ancaman Privasi
Ancaman pribadi merupakan hal menakutakan yang sangat mungkin terjadi melalui tindak phising. Phising sendiri bisa diartikan sebagai salah satu metode yang digunakan pihak tidak bertanggung jawab untuk mencuri password dengan cara menggunakan laman login yang persis sama seperti pada situs aslinya. Aplikasi Android palsu seperti WhatsApp juga memiliki opsi login seperti ini. Jadi jika hacker sudah mengetahui data anda lewat password, keamanan data anda bisa saja terancam. Makanya sebelum menginstall app store android, pastikan aplikasi punya privacy policy dan permission yang jelas.
- Marak Iklan dan Konten Pornografi
Menurut beberapa laporan, aplikasi palsu yang banyak di play store apk nggak bekerja sesuai dengan aplikasi asli loh. Buktinya saja, aplikasi WhatsApp palsu nggak bisa digunakan untuk chatting dan hanya berisi laman iklan saja. Dengan maraknya iklan, maka bakal semakin mudah malware untuk masuk ke dalam sistem smartphone anda. Nggak hanya itu, terkadang juga iklan bakal mengarahkan anda ke konten negatif seperti pornografi.
- Performa Smartphone Lemot
Terakhir jika smartphone yang anda pakai sudah terjangkit malware, maka sudah jelas performa smartphone menjadi turun drastis. Banyak orang merasakan smartphone menjadi lemot setelah menginstall aplikasi di apk play store yang nggak jelas. Hal ini jelas disebabkan karena malware memengaruhi sistem yang ada pada smartphone. Anda bisa saja menggunakan aplikasi antivirus untuk mendeteksi dan menghapus malware. Tapi lebih disarankan untuk flashing ulang dan kembali ke pengaturan awal.