Home > Berita Hari Ini > AS dan Potensi Pasokan Nikel Indonesia: Luhut Buka Hasil Negosiasi Blak-blakan!
AS dan Potensi Pasokan Nikel Indonesia: Luhut Buka Hasil Negosiasi Blak-blakan!
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan hasil dari negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) mengenai aturan Inflation Reduction Act (IRA). Aturan ini berpotensi memengaruhi produk turunan nikel asal Indonesia di pasar AS. UU IRA AS memberikan pedoman kredit pajak kepada produsen baterai dan kendaraan listrik dengan subsidi mencapai US$370 miliar untuk teknologi energi bersih. Namun, baterai yang mengandung komponen dari Indonesia tidak memenuhi syarat untuk subsidi tersebut karena Indonesia belum memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan AS.
Luhut mendorong AS untuk menerima nikel Indonesia karena AS juga membutuhkan pasokan nikel tersebut. Dia berpendapat bahwa AS seharusnya tidak menutup akses pasar bagi produk nikel Indonesia. Dalam negosiasi tersebut, Luhut Binsar memberikan peringatan bahwa jika AS tetap menolak memberikan akses pasar, Indonesia akan mencari pasar lain dan AS akan kehilangan pasokan nikel dari Indonesia.
Luhut Binsar mengungkapkan bahwa AS berencana meningkatkan produksi mobil listrik hingga 11 kali lipat dari kapasitas saat ini, sehingga mereka membutuhkan pasokan nikel dari Indonesia. Negosiasi antara Indonesia dan AS masih berlangsung, dan keputusan mengenai nasib produk nikel Indonesia di pasar AS diperkirakan akan diambil pada bulan November mendatang.
Luhut Binsar juga mencatat bahwa Indonesia tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan AS, tetapi mereka mencari bentuk kerjasama lain untuk menjaga akses pasar bagi produk nikel Indonesia. Negosiasi ini menjadi perhatian penting karena nikel adalah salah satu komoditas utama dalam industri baterai dan kendaraan listrik yang sedang berkembang pesat. Indonesia memiliki potensi besar sebagai produsen nikel terkemuka di dunia, dan akses ke pasar AS akan menjadi faktor kunci dalam perkembangan industri ini.