Home > Berita Hari Ini > Harga Batu Bara Anjlok, Turun Hampir 2% dalam Sehari: Apa yang Terjadi?
Harga Batu Bara Anjlok, Turun Hampir 2% dalam Sehari: Apa yang Terjadi?
Harga batu bara mengalami penurunan signifikan pada perdagangan Senin (1/12/25). Dalam satu hari, harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan mendatang anjlok hingga 1,86%, ditutup di US$108,35 per ton.
Penurunan harga batu bara menjadi bagian dari tren penurunan harga batu bara sepanjang 2025 yang sudah turun sebesar 13,49% year-to-date (ytd), dan dalam setahun terakhir, harga batu bara turun hingga 20,33%.
Penurunan harga batu bara ini mencerminkan kesulitan industri batu bara yang semakin meningkat. Faktor utama yang memengaruhi adalah kesadaran global akan kelestarian lingkungan, yang membuat energi fosil seperti batu bara semakin tidak diminati.
Harga Batu Bara Turun Lagi, Tercatat Anjlok 1,86% di Pasar ICE Newcastle
Misalnya, pada KTT COP30 yang baru-baru ini diselenggarakan di Brasil, Korea Selatan secara resmi bergabung dengan Power Past Coal Alliance.
Aliansi itu bertujuan untuk mengurangi penggunaan batu bara di dunia, dengan Korea Selatan berkomitmen untuk menutup pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara pada tahun 2040.
Secara teknikal, analisis harian menunjukkan bahwa harga batu bara masih berada dalam zona bearish, dengan Relative Strength Index (RSI) di angka 47, yang menunjukkan posisi negatif. Meskipun begitu, RSI yang mendekati angka 50 menandakan bahwa pasar batu bara cenderung netral.
Indikator Stochastic RSI, yang berada di angka 0, menunjukkan kondisi oversold atau sangat jenuh jual, yang membuka kemungkinan adanya rebound harga.
Pada perdagangan Selasa (2/12/25), harga batu bara berpotensi untuk bangkit, meskipun kenaikannya mungkin terbatas. Target resisten terdekat adalah US$110/ton, dan jika harga berhasil menembus level ini, ada peluang harga batu bara untuk menguat ke US$111/ton.
Namun, jika harga terus turun, support terdekat berada di US$108/ton, dan penembusan level ini dapat menyebabkan harga turun lebih lanjut ke kisaran US$106-104/ton.
Penurunan harga batu bara yang terjadi pada 1 Desember 2025 mencerminkan tantangan besar bagi industri batu bara yang kian tertekan oleh kesadaran global mengenai kelestarian lingkungan. Meskipun analisis teknikal menunjukkan adanya potensi rebound, pasar batu bara masih berada dalam zona bearish, dengan kemungkinan harga terus tertekan dalam waktu dekat. Faktor eksternal, seperti kebijakan pengurangan penggunaan batu bara oleh negara-negara besar, semakin menambah tantangan bagi prospek harga untuk batu bara ke depan.
Demikian informasi seputar tren turunnya harga batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Denotasi.Com.





