Now Reading
Kebijakan Tarif Donald Trump Diprotes China di WTO: Dampak Global dan Ketidakpastian Ekonomi

Kebijakan Tarif Donald Trump Diprotes China di WTO: Dampak Global dan Ketidakpastian Ekonomi

China kembali mengajukan keluhan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait kebijakan tarif baru yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Keluhan kebijakan tarif Donald Trump tersebut disampaikan pada Rabu (5/2), dengan menyoroti tarif 10 persen terhadap barang impor asal China serta pencabutan pengecualian bea masuk untuk paket bernilai rendah.

Pemerintah China menilai kebijakan tarif tersebut bersifat proteksionis dan melanggar aturan WTO. Dalam dokumen pengaduannya, Tiongkok menanggapi alasan yang diberikan AS, yakni untuk menghentikan aliran opioid fentanyl ke AS, sebagai tuduhan yang “tidak berdasar dan penuh kebohongan.”

Menurut China, tarif tersebut hanya diterapkan secara diskriminatif pada produk asal China, dan hal ini bertentangan dengan kewajiban AS di bawah peraturan WTO.

Keluhan ini menjadi langkah awal dalam sengketa perdagangan yang dapat mengarah pada putusan WTO yang menyatakan kebijakan tarif Donald Trump melanggar aturan perdagangan internasional, seperti yang terjadi pada kasus serupa tahun 2020. Namun, proses ini terhambat oleh ketidakfungsian Badan Banding WTO yang disebabkan oleh blokade AS terhadap penunjukan hakim baru.

Selain kebijakan tarif, pemerintah AS juga mencabut pengecualian bea masuk untuk paket di bawah US$800 yang banyak dimanfaatkan oleh e-commerce seperti Shein, Temu, dan Amazon.

Hal itu menyebabkan kebingungan di kalangan pengirim dan pengecer, sementara Layanan Bea Cukai AS mengumumkan bahwa semua paket kecil dari China dan Hong Kong kini memerlukan dokumen kepabeanan sebelum tiba di AS. Ketidakpastian ini memperburuk gangguan logistik yang sempat dialami layanan pos AS.

See Also

Sebagai respons, China memberlakukan tarif balasan pada impor barang-barang AS seperti batu bara, LNG, minyak mentah, dan peralatan pertanian. Di samping itu, China juga membuka penyelidikan anti-monopoli terhadap Google. Meskipun ketegangan semakin memanas, hingga saat ini belum ada rencana pembicaraan langsung antara Trump dan Presiden China, Xi Jinping.

Kebijakan tarif Donald Trump memicu perdebatan global. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, membela kebijakan tersebut dengan alasan mengembalikan manufaktur ke AS. Namun, pejabat The Fed memperingatkan bahwa kebijakan ini berpotensi meningkatkan ketidakpastian ekonomi dan inflasi.

Demikian informasi seputar kebijakan tarif Donald Trump. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Denotasi.Com.

© 2024 Denotasi | All Rights Reserved.

Scroll To Top