Moeldoko Tepis Pihak yang Beranggapan Bahwa Kerusuhan 22 Mei Itu Skenario Pemerintah
Moeldoko membantah adanya anggapan bahwa kerusuhan 22 Mei itu skenario pemerintah.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengaku geram dengan pihak yang beranggapan bahwa kerusuhan yang terjadi 22 Mei, adanya kepemilikan senjata ilegal hingga rencana pembunuhan lima tokoh nasional ini merupakan skenario pemerintah.
Moeldoko Tepis Pihak yang Beranggapan Kerusuhan 22 Mei Itu Skenario Pemerintah
Moeldoko mengatakan “Skenari bagaimana? Masa pemerintah buat skenario rusuh kan gak logis. Pemerintah itu melindungi masyarakatnya, pemerintah memberikan jaminan atas keselamatan bagi warganya, kok malah membuat skenario.” Tutu Moeldoko.
“Ini menurut saya tidak benar, jangan mengada-ada.” Imbuhnya.
Moeldoko juga menuturkan saat ini pemerintah melalui Kemenko Polhukam yang membuka informasi penyidikan dan penyelidikan Polri dalam mengungkap kerusuhan, hal ini dimaksudkan supaya masyarakat paham itu bukan rekayasa.
Menurutnya pengakuan dari para tersangka yang telah ditetapkan Polri ini benar adanya dan bagian dari sebuah proses penyidikan.
“Jadi mana bisa orang itu cerita ngarang saja. Ini berkaitan dengan pidana. Jangan main-main, tidak bisa dia mengatakan apa yang sesungguhnya dia lakukan dan seterusnya. Jadi jangan lah mengembangkan hal-hal yang tidak benar,” imbuhnya.
Moeldoko memastikan bahwa pemerintah akan selalu menjamin keamanan setiap warga negara tanpa terkecuali.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko juga meminta semua pihak bersabar menunggu hasil penyidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian mengenai dalang dari kerusuhan 22 Mei lalu.
Saat ditanya soal adanya dugaan mantan elite TNI yang berperan sebagai dalang kerusuhan yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta, ini jawaban Moeldoko.
“Nanti akan ketahuan siapa yang sesungguhnya, ini masih proses. Kemarin sudah bagaimana asal usul senjata, selanjutnya yang berada di balik ini semua. Jadi belum benar-benar ke dalang kerusuhannya,” ujar Moeldoko.