Now Reading
Penurunan Tajam Pengiriman Batu Bara Rusia ke China, Apakah Terdampak Sanksi dan Tarif Impor Baru?

Penurunan Tajam Pengiriman Batu Bara Rusia ke China, Apakah Terdampak Sanksi dan Tarif Impor Baru?

Pada bulan Maret, terjadi penurunan tajam sebesar 21 persen dalam pengiriman batu bara Rusia ke China, hal ini disebabkan oleh penerapan sanksi dan tarif impor baru, demikian yang dilaporkan oleh data dari otoritas bea cukai pada hari Sabtu (20/4). Menurut Administrasi Umum Bea Cukai, volume pengiriman batu bara dari Rusia ke China turun menjadi 6,92 juta metrik ton pada bulan Maret.

Mulai dari tahun 2022, pengiriman batu bara dari Rusia ke China telah mengalami peningkatan, ini terjadi ketika negara-negara Barat mulai menghentikan perdagangan dengan Moskow sebagai bagian dari sanksi atas konflik di Ukraina. Namun, peningkatan ini terhambat oleh sanksi terbaru yang diberlakukan oleh AS terhadap dua eksportir utama, yaitu Suek dan Michel. Selain itu, pengenaan kembali tarif impor oleh China dengan kisaran 3-6 persen pada tahun ini juga mendorong eksportir untuk melakukan pemangkasan harga.

Meskipun total impor batu bara ke China pada bulan Maret tidak mengalami perubahan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal ini disebabkan oleh adanya kelebihan pasokan dan harga yang rendah di pasar dalam negeri. Sebagian besar pembeli hanya mengambil batu bara impor yang telah mereka beli berdasarkan kontrak jangka panjang, sesuai dengan informasi dari sumber pasar.

Indonesia, yang merupakan pemasok terbesar batu bara ke China berdasarkan kontrak pasokan tahunan, tetap mempertahankan posisinya pada bulan tersebut. Meskipun terjadi penurunan sebesar 9,9 persen menjadi 19,8 juta ton.

Sementara itu, impor pengiriman batu bara dari Mongolia, yang sebagian besar terdiri dari batu bara kokas yang digunakan untuk pembuatan baja, mengalami peningkatan sebesar 11,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini didorong oleh peningkatan dalam logistik transportasi darat. Penurunan produksi batu bara kokas di pusat produksi Shanxi, China, memberikan kesempatan bagi eksportir Mongolia untuk meningkatkan pangsa pasarnya, mengingat permintaan yang tetap tinggi di China.

See Also

Pada bulan yang sama, impor batu bara dari Australia ke China meningkat hingga 130 persen. Peningkatan ini didorong oleh status bebas tarif Australia dan efek dari dasar yang rendah. Meskipun demikian, impor batu bara dari Australia ke China masih dalam tahap pemulihan pada bulan Maret 2023 setelah berakhirnya larangan tidak resmi. Meskipun menghadapi berbagai sanksi dan inflasi, ekonomi Rusia tetap menunjukkan keuletannya.

Demikian informasi seputar dinamika pengiriman batu bara yang menjadi sorotan seluruh dunia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Denotasi.Com.

© 2024 Denotasi | All Rights Reserved.

Scroll To Top