Now Reading
Repsol Kembalikan Kontrak Migas di Blok Andaman III: Analisis Penyebab dan Dampaknya

Repsol Kembalikan Kontrak Migas di Blok Andaman III: Analisis Penyebab dan Dampaknya

Ramai soal sebanyak 50 kontrak migas dikembalikan lagi ke Indonesia. Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) mengonfirmasi bahwa sebanyak 50 kontrak hulu minyak dan gas bumi (migas) selama periode 2020-2023 telah diterminasi atau dikembalikan ke negara.

Dikabarkan bahwa salah satu kontrak migas yang dikembalikan adalah milik perusahaan rintisan Spanyol, Repsol. Kontrak migas Repsol tersebut terkait dengan Blok Andaman III di lepas pantai Aceh Utara.

Dalam penjelasannya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menyebut bahwa kontrak migas tersebut dikembalikan karena tidak ditemukannya cadangan migas sesuai ekspektasi setelah pengeboran eksplorasi dilakukan.

Namun demikian, pemerintah optimis bahwa dengan pendekatan dan metodologi yang berbeda, blok tersebut masih memiliki potensi untuk menghasilkan cadangan migas yang signifikan.

Blok Andaman III sebelumnya diklaim sebagai lokasi cadangan gas terbesar di dunia dengan total cadangan sebesar 4,86 miliar barel oil equivalent (BOE).

Meskipun hasil pengeboran terakhir menunjukkan sumur yang kering, pihak terkait masih berharap untuk menemukan cadangan yang lebih besar di masa mendatang.

Meskipun Repsol telah mengembalikan kontrak migas tersebut, perusahaan ini tetap berfokus pada pengembangan portofolio mereka di blok lain, termasuk WK Sakakemang di Sumatera Selatan.

Blok Andaman III, yang awalnya dimenangkan oleh Talisman pada lelang Wilayah Kerja pada tahun 2009, menggunakan skema Cost Recovery dengan jangka waktu kontrak selama 30 tahun.

See Also
Ilustrasi negosiasi bisnis (Unsplash)

Repsol kemudian mengakuisisi Talisman pada tahun 2015, sebelum Petronas mengakuisisi 49% hak partisipasi WK Andaman III dari Repsol pada tahun 2019.

Dengan adanya pengembalian kontrak migas tersebut, industri migas di Indonesia tetap menarik perhatian sebagai area potensial untuk eksplorasi dan pengembangan lebih lanjut. Meskipun adanya tantangan, ESDM terus berkomitmen untuk mendukung eksplorasi dan pengembangan sektor energi guna memastikan ketahanan energi negara ke depannya. Perkembangan selanjutnya di sektor ini akan tetap menjadi perhatian penting dalam rangka mencapai tujuan energi berkelanjutan.

Demikian informasi seputar 50 kontrak migas yang dikembalikan. Untuk berita ekonomi dan bisnis lainnya hanya di Denotasi.com.

© 2023 Denotasi | All Rights Reserved.

Scroll To Top