Home > Lifestyle > Ritual cukur rambut gimbal dieng culture festival yang gokil namun tetap sakral
Ritual cukur rambut gimbal dieng culture festival yang gokil namun tetap sakral
Memasuki bulan Agustus, anda perlu meluangkan waktu untuk mendatangi Dieng Culture Festival yang menjadi salah satu event gokil namun cukup sakral khusunya bagi masyarakat Dieng dan sekitarnya. DCF selalu membawa tema segar setiap tahunnya, selain menyedot para wisatawan, event ini bisa menjadi cara menjaga kearifan lokal. Berikut ini adalah sisi menarik dari dieng culture festival.
Masyarakat Dieng meyakini kesejahteraan mereka akan semakin baik jika semakin banyaknya jumlah anak berambut gimbal.Rambut gimbal ini biasanya akan tumbuh ketika usia seorang anak belum mencapai 3 tahun. Seiring bertambah usia, maka rambut gimbalini akan tumbuh semakin lebat pula.Sementara rambut gimbal global yang biasa dikenal dengan gaya Rastafarian dari Jamaika, di dataran tinggi Dieng, rambut gimbal, atau rambut kusut bukanlah gaya yang dipilih melainkan fitur mistis yang hanya terjadi pada anak-anak di dataran tinggi Dieng.
Mulanya anak-anak dengan rambut gimbal Dieng terlahir dengan rambut normal, namun pada saat tertentu biasanya diusia muda rambut mereka berubah menjadi gimbal. Berbagai penelitian untuk menyelidiki secara ilmiah penyebabnya belum menghasilkan penjelasan logis. Menurut kepercayaan lokal, bagaimanapun, anak-anak ini entah bagaimana dipilih oleh nenek moyang untuk menerima hadiah ini. Gimbal mungkin tidak dipangkas kecuali anak-anak itu sendiri yang memintanya, atau rambut seperti itu akan terus tumbuh kembali. Saat yang berharganya adalah cukur rambut yang dirayakan dalam serangkaian upacara ritual yang dikenal dengan Ruwatan Anak Gimbal.
Dieng Culture Festival (DCF) atau festival dieng akan menampilkan beberapa kegiatan, seperti pertunjukan musik Gembel yang dijuluki Akustik Awan Atas, sebuah parade budaya dan seni, sebuah festival lentera dan pameran usaha kecil dan menengah. Dengan inti acara yaitu pemotongan rambut gimbal anak-anak Dieng, keunikan ritual ini ialah pemotongan rambut dilaksanakan atas permintaan anak dan harus memenuhi permintaan anak yang akan diruwat.
Upacara dimulai dengan prosesi anak-anak gimbal yang dibawa berkeliling desa, diarak di kereta kuda tradisional Jawa atau Dokar, dijaga oleh Manggala Yudha atau pasukan kerajaan dan diikuti oleh berbagai prosesi kesenian tradisional. Anak-anak istimewa kemudian akan dibawa ke Candi Arjuna di kompleks Kuil Dieng dimana ritual pemotongan rambut gimbal akan berlangsung. Selanjutnya, rambut yang dicukur akan dibawa ke danau dan terendam disini sebagai simbol mengembalikan rambut kembali ke nenek moyangnya.