Home > Sport > Naik 1 Peringkat Indonesia Masih Jauh dari 100 Besar
Naik 1 Peringkat Indonesia Masih Jauh dari 100 Besar
Pemeringkatan Fifa saat ini dipimpin oleh Belgia. Penentuan peringkat setiap tim anggota FIFA dilakukan dengan cara mengurutkan berdasarkan hasil pertandingan paling sukses. Setiap tim yang memiliki rekaman bagus dalam setiap pertandingannya akan menjadi yang teratas dalam pemeringkatan FIFA.
Untuk mempermudah dalam proses pemeringkatan, FIFA menggunakan sistem poin agar lebih mudah dalam proses perhitungan pemeringkatan. Seperti proses penghitungan klasemen pada setiap liga yang diadakan oleh setiap benua di dunai.
Pada daftar rangking fifa, Indonesia masih terlampau jauh dari peringkat 100 besar seluruh dunia. Per 29 Desember 2018 yang merupakan pembaharuan data paling terakhir, menunjukkan bahwa klasemen fifa Indonesia hanya naik satu peringkat dari peringkat sebelumnya yakni 160 dengan total poin 1003.
Indonesia harus lebih berhati-hati mengenai rangking FIFA Indonesia saat ini. Karena peringkat Indonesia sebelumnya, yakni peringkat 160 diduduki oleh Singapura yang ternyata melejit naik 5 tingkat ke atas. Selisih poin antara Indonesia dengan Singapura sangat tipis yaitu Indonesia dengan 1003 poin sedangkan Singapura 998 poin.
Jika Indonesia tidak memperhatikan Rangking negara FIFA ini, kemungkinan besar akan tergeser oleh Singapura. Bahkan akan tersalip lebih jauh lagi. Mengingat Singapura mampu melejit naik 5 tingkat ke atas dan jika dibandingkan dengan Indonesia yang hanya naik satu peringkat saja.
Apabila yang dijadikan masalah adalah mengenai atlet, tentu bukan menjadi hal yang patut diperdebatkan. Akhir-akhir ini atlet Indonesia dalam posisi on fire. Banyak yang pulang setelah mengikuti laga bergengsi membawa medali bahkan merampok semua medali untuk dibawa pulang dan mengharumkan nama Indonesia dikancah dunia.
Lagi-lagi ini merupakan problema klasik yang menjadi pekerjaan rumah dan terus berkelanjutan. Beberapa waktu lalu tentang kesiapan arena yang akan digunakan untuk ajang bergengsi seluruh dunia juga menjadi sorotan dan bahan pembicaraan publik. Mengenai isu yang terdapat tangan-tangan jahil yang masih saja bermain untuk kepentingan diri sendiri.