Kisah Jokowi yang Berhasil Memenangi Pemilu, Hingga Filosofi Jawa yang di Pegang Teguh
Inilah kisah Presiden Jokowi yang berhasil memenangi beberapa pemilu, hingga filosofi jawa yang di pegang teguh oleh Jokowi.
Tahukah kamu bahwa Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Jokowi ini berhasil menang secara berturut-turut di setiap pemilu. Ayah anak tiga ini tercatat berhasil memenangkan pemilu sebanyak lima kali.
Tercatat yang paling akhir ini adalah Jokowi telah berhasil memenangkan hasil akhir perhitungan suara Pilpres 2019. Dimana pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf ini berhasil unggul dari lawannya, Prabowo-Sandi dengan perlehan suara 55,50%.
Dengan kata lain, Jokowi-Ma’ruf berhasil meraih suara sebanyak 85.607.362 suara atau 55,50%, sedangkan Prabowo-Sandi hanya meraih 68.650.239 suara atau 44,50%. Selisih suara kedua pasangan ini terpaut 16.957.123 suara atau 11%.
Jokowi Berhasil Memenangi Pemilu dan Filosofi Jawa yang di Pegang Teguh
Seperti yang diketahui, sebelum Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia, Jokowi sebelumnya pernah menjabat sebagai Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta.
Kisah Jokowi memenangkan pemilu secara berturut-turut dimulai dari saat Jokowi berhasil menang di Pemilihan Umum Wali Kota Surakarta 2005 yang diselenggarakan 27 Juni 2005.
Pada saat itu, Jokowi menggandeng F.X. Hadi Rudyatmo untuk mendampinginya sebagai wakil calon walikota Solo. Hasilnya, pasangan Jokowi-Rudyatmo ini berhasil memenangkan Pilkada Solo pada tahun 2005 dengan perolehan 99.747 suara atau 36,62%.
Masa jabatan selesai di tahun 2010, membuat Jokowi tidak berhenti disitu saja. Jokowi kembali mengikuti Pilkada tahun 2010.
Pemilihan Umum Wali Kota Surakarta 2010 ini diselenggarakan pada 26 April 2010. Jokowi kembali menggndeng F.X. Hadi Rudyatmo sebagai calon walikota mmelawan Eddy Wirabhumi-Supradi Kertamenawi.
Hasilnya, Jokowi-Rudyatmo berhasil meraih kemenangan telak dengan 248.243 suara atau 90.09%.
Selesai mengabdi di Surakarta, Jokowi kembali melanjutkan perjalanannya ke Jakarta untuk mengikuti pemilihan Gubernur DKI Jakarta Periode 2012-2017. Saat itu Jokowi menggandeng Basuki T. Purnama sebagai calon wakil gubernur.
Pada saat itu, ada lima kandidat di Pilkada DKI Jakarta 2012 putaran pertama. Lima kandidat tersebut adalah Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Patria, Hidayat Nur Wahid-DIDIK j. Rachbini, Faisal Batubara-Biem Triani Benjamin, Alex Noerdin-Nono Sampono dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.
Putaran pertama, pasangan Jokowi-Basuki unggul 42,6% dengan diikuti Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli 34,05%. Putaran kedua hanya menyisakan Jokowi-Basuki dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.
Putaran kedua yang merupakan penentu, pasangan Jokowi-Basuki berhasil meraih suara paling banyak yakni 2.472.130 atau 53,82, sementara Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli hanya meraih 2.120.815 suara atau 46,18%.
Kemudian, Jokowi bertarung di Pilpres 2014 melawan Prabowo-Hatta Rajasa. Hasilnya, Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla berhasil memenangkan pilpres 2014 dengan perolehan suara 70.997.833 atau 53,15%, sedangkan Prabowo-Hatta Rajasa hanya meraih 62.576.444 Tu 46,85%.
Tercatat Jokowi berhasil memenangkan pemilu sekitar lima kali secara berturut-turut.
Berhasil memenangkan pemilu secara berturut-turut, ini rahasia Jokowi yang dilansir dari tribunnews.com. Rahasia Jokowi bisa menang berturut-turut di pemuli yakni dekat dengan rakyat.
“Kalau sudah diberi amanah ya bekerja keras untuk rakyat. Simpel aja itu paling paling,” ujar Jokowi.
Jokowi juga mengaku selalu memegang teguh tiga filosofi Jawa hingga saat ini. Filosofi Jawa tersebut yakni:
- Lamun sira sekti, ojo mateni (meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan)
- lamun sira banter, ojo ndhisiki (meskipun kamu cepat, jangan pernah mendahului).
- Lamun sira pinter, ojo minteri (meskipun kamu pintar, jangan sok pintar).
Itulah kisah Jokowi yang berhasil memenangi pemilu secara berturut-turut hingga rahasia dan filosofi jawa yang dipegang teguh olehnya hingga saat ini.