Now Reading
Asam Urat Gejala yang Timbul Cara Pengobatan dan Penyebabnya

Asam Urat Gejala yang Timbul Cara Pengobatan dan Penyebabnya

asam urat gejala

Denotasi.com – Banyak orang seringkali keliru dengan penyakit asam urat dan rematik. Sebenarnya, rematik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan rasa sakit pada persendian atau otot yang mengalami peradangan.

Penjelasan singkat Asam Urat

Asam urat adalah suatu kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan, dan perasaan panas di sekitar sendi. Meskipun semua sendi di tubuh berisiko terkena asam urat, sendi yang paling sering terkena adalah jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki.

Umumnya, asam urat lebih sering ditemukan pada pria, terutama mereka yang berusia di atas 30 tahun. Pada wanita, penyakit asam urat bisa muncul setelah menopause. Perasaan sakit yang dialami oleh penderita asam urat bisa berlangsung selama 3-10 hari, dengan perkembangan gejala yang sangat cepat dalam beberapa jam pertama.

Gejala Penyakit Asam Urat

Ada beberapa gejala umum yang biasanya muncul pada penyakit asam urat, antara lain:

·      Nyeri sendi yang hebat

Asam urat biasanya mempengaruhi jempol kaki, tetapi juga bisa terjadi pada sendi manapun, seperti pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari. Nyeri yang paling parah biasanya terjadi dalam empat hingga 12 jam pertama saat serangan asam urat.

·      Rasa tidak nyaman dalam jangka panjang

Setelah rasa sakit parah mereda, rasa tidak nyaman pada sendi bisa muncul kembali dalam beberapa hari hingga beberapa minggu berikutnya. Serangan berikutnya cenderung berlangsung lebih lama dan dapat memengaruhi lebih banyak persendian.

·      Peradangan dan kemerahan

Sendi yang terkena dapat membengkak, terasa lembut, hangat, dan tampak merah.

·      Rentang gerak yang terbatas

Ketika asam urat berkembang, mungkin sulit untuk menggerakkan persendian secara normal.

Penyebab Penyakit Asam Urat

Asam urat adalah senyawa alami yang diproduksi oleh tubuh untuk menguraikan purin, yang memiliki berbagai fungsi penting dalam tubuh, seperti mengatur pertumbuhan sel dan menyediakan energi. Setelah digunakan, tubuh biasanya mengeluarkan asam urat melalui urine.

Namun, terkadang tubuh dapat memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal mengalami gangguan sehingga mengeluarkan terlalu sedikit asam urat. Ketika hal ini terjadi, asam urat dapat menumpuk dalam bentuk kristal tajam seperti jarum di sekitar sendi atau jaringan di sekitarnya, yang dapat menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan pembengkakan.

Faktor Risiko dan Diagnosis Penyakit Asam Urat

Asam urat adalah kondisi yang berkaitan dengan tingginya kadar asam urat dalam darah seseorang. Beberapa faktor risiko yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat meliputi:

  1. Pola Makan. Mengonsumsi daging merah dan kerang secara berlebihan, terutama sumber makanan yang mengandung banyak purin, dapat meningkatkan risiko asam urat. Demikian pula, minum minuman manis yang mengandung fruktosa, termasuk alkohol, juga dapat meningkatkan kadar asam urat.
  2. Berat Badan Berlebih. Kelebihan berat badan dapat mengakibatkan tubuh memproduksi lebih banyak asam urat. Selain itu, ginjal mungkin akan kesulitan dalam menghilangkan asam urat dari tubuh.
  3. Riwayat Medis. Beberapa penyakit dan kondisi medis seperti tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, diabetes, obesitas, sindrom metabolik, serta penyakit jantung dan ginjal, dapat meningkatkan risiko asam urat.
  4. Obat-Obatan. Konsumsi beberapa jenis obat tertentu, seperti obat untuk mengendalikan tekanan darah dan obat yang digunakan oleh penerima transplantasi organ, juga dapat meningkatkan kadar asam urat.
  5. Riwayat Keluarga. Jika ada anggota keluarga yang menderita asam urat, maka kemungkinan besar risiko Anda juga meningkat.
  6. Usia dan Jenis Kelamin. Asam urat lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Namun, pada wanita, risiko ini meningkat setelah menopause. Pria juga cenderung menderita asam urat pada usia yang lebih muda, antara 30 hingga 50 tahun, sementara wanita lebih mungkin mengalami asam urat setelah menopause.
  7. Operasi atau Trauma. Terkadang, operasi atau trauma yang baru saja terjadi dapat memicu serangan asam urat.

Diagnosis Penyakit Asam Urat

Untuk memastikan apakah gejala yang muncul adalah tanda penyakit asam urat atau bukan, dokter akan melakukan beberapa langkah diagnostik. Dokter akan memeriksa riwayat medis pasien, frekuensi munculnya gejala, dan melakukan pemeriksaan fisik pada lokasi sendi yang mengalami rasa sakit.

Selain itu, ada beberapa pemeriksaan tambahan yang dapat digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis, termasuk:

  1. Cek Darah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur kadar asam urat dan kreatinin dalam darah. Kadar kreatinin di atas 7 mg/dL bisa menjadi tanda asam urat tinggi, meskipun diagnosis tidak selalu bergantung pada pemeriksaan ini.
  2. Tes Urine 24 Jam. Dalam tes ini, kadar asam urat dalam urin yang dikeluarkan selama 24 jam terakhir dianalisis.
  3. Cairan Sendi. Dokter mungkin akan mengambil sampel cairan sinovial dari sendi yang sakit dan memeriksanya di bawah mikroskop.
  4. Pemeriksaan Pencitraan. Foto rontgen dapat digunakan untuk mendeteksi peradangan sendi, sementara ultrasonografi (USG) dapat digunakan untuk mendeteksi kristal asam urat pada sendi.

Pengobatan Penyakit Asam Urat

Pengobatan penyakit asam urat dapat melibatkan penggunaan obat-obatan yang disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi. Obat-obatan yang diberikan oleh dokter bertujuan untuk meredakan nyeri dan mencegah serangan asam urat di masa depan.

Pengobatan dan Pencegahan Asam Urat:

Untuk meredakan nyeri yang disebabkan oleh asam urat, berbagai obat dapat digunakan, termasuk:

  1. Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID): Contohnya, aspirin (Bufferin), ibuprofen (Advil, Motrin), dan naproxen (Aleve).
  2. Colchicine: Seperti Colcrys dan Mitigare.
  3. Kortikosteroid:

Sementara itu, untuk mencegah serangan asam urat berulang, obat-obatan berikut dapat digunakan:

  1. Inhibitor Xanthine Oksidase: Seperti allopurinol (Lopurin, Zyloprim) dan febuxostat (Uloric).
  2. Probenesid (Probalan).

Selain penggunaan obat-obatan, dokter akan merekomendasikan perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengelola gejala asam urat dan mengurangi risiko serangan asam urat di masa depan. Beberapa perubahan gaya hidup yang direkomendasikan meliputi:

See Also
Ilustrasi wawancara kerja (Unsplash)

  1. Kurangi Asupan Alkohol.
  2. Menurunkan Berat Badan: Terutama jika Anda kelebihan berat badan, karena berat badan berlebih dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh dan memberikan tekanan lebih pada persendian.
  3. Berhenti Merokok: Jika Anda adalah perokok.

Selain perubahan gaya hidup, ada juga beberapa pantangan makanan yang perlu Anda ketahui untuk mengelola asam urat dengan lebih baik. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di sini: “4 Pantangan Makanan untuk Pengidap Penyakit Asam Urat.”

Pencegahan Penyakit Asam Urat

Dokter merekomendasikan beberapa perubahan gaya hidup yang dapat membantu menurunkan risiko terkena penyakit asam urat, termasuk:

  1. Minum Banyak Air: Ini membantu ginjal berfungsi lebih baik dan mencegah dehidrasi.
  2. Berolahraga Secara Teratur: Ini membantu menjaga berat badan yang sehat, karena berat badan berlebih dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh dan memberikan tekanan lebih pada persendian.
  3. Menghindari Penggunaan Obat-Obatan Tertentu: Terutama obat-obatan yang bersifat diuretik atau imunosupresan.
  4. Membatasi Konsumsi Makanan dan Minuman dengan Kandungan Purin Tinggi: Misalnya, daging merah, minuman beralkohol, dan makanan serta minuman yang tinggi fruktosa.
  5. Konsumsi Makanan Sehat: Termasuk sayuran dan buah dengan kandungan antioksidan tinggi.

Komplikasi yang Mungkin Terjadi akibat Penyakit Asam Urat

Tanpa penanganan yang tepat, penyakit asam urat dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Di bawah ini adalah beberapa risiko komplikasi yang dapat terjadi:

·      Tofi (Benjolan Asam Urat)

Tofi adalah akumulasi kristal urat yang terbentuk karena penumpukan asam urat dalam tubuh. Mereka dapat berkembang di persendian dan tulang rawan. Kristal yang mengeras ini dapat menyebabkan benjolan-benjolan berukuran bervariasi muncul pada berbagai bagian tubuh, seperti jari tangan, pergelangan kaki, siku, dan bahkan telinga. Meskipun tofi biasanya tidak menyebabkan rasa sakit, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan sendi.

·      Kerusakan Sendi

Asam urat kronis dapat mengakibatkan pembengkakan sendi dan peradangan kronis. Keduanya dapat meningkatkan risiko kerusakan sendi yang lebih serius.

·      Penyakit Batu Ginjal

Penderita asam urat memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit batu ginjal. Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan kristal asam urat menumpuk di saluran kemih dan membentuk batu ginjal.

Untuk mencegah komplikasi-komplikasi ini, pengelolaan dan perawatan yang tepat sangat penting bagi penderita asam urat. Konsultasikan dengan dokter untuk rencana perawatan yang sesuai dan perubahan gaya hidup yang diperlukan untuk mengontrol asam urat.

Demikianlah informasi mengenai Asam urat : Gejalanya, Pengobatan dan Penyebab. Jangan ragu untuk mengunjungi Denotasi.com untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

Refrensi: Halodoc
Illustrasi Image: otto-norin-FAdw0aRMXp4-unsplash

© 2023 Denotasi | All Rights Reserved.

Scroll To Top