Home > Sport > Jonathan Christie dan Ganda Putra Indonesia Sumbang Emas di Selandia Baru Terbuka
Jonathan Christie dan Ganda Putra Indonesia Sumbang Emas di Selandia Baru Terbuka
Tim bulutangkis Indonersia berhasil membawa pulang dua gelar juara pada turnamen Selandia Baru Terbuka. Kedua gelar itu dipersembahkan oleh Jonatan Christie di nomor tunggal putra dan Hendra Setiawan/Muhammad AHsan di ganda putra.
Pertandingan ini dilangsungkan di Event Fida Stadium, Auckland, Selandia Baru kemarin, Minggu (5/5). Pada pertandingan tersebut, Jonatan keluar sebagai juara setelah mengalahkan wakil Hong Kong, Ng Ka Long.
Gelar ini adalah raihan pertama dari Jojo dalam turnamen kalender Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Bisa dibilang jika kemenangan dalam turname ini juga penting. Pasalnya, bisa menjadi awal yang bagus bagi Jonatan untuk mengumpulkan poin menuju Olimpiade 2020, Tokyo.
“Menjelang Olimpiade, saya berfokus ambil poin sebanyak mungkin di setiap turnamen yang saya ikuti. Jangan sampai sia-siakan kesempatan yang sudah dikasih oleh PBSI,” jelasnya.
Selain itu, kemenangan ini juga membuktikan pemain yang kerap disapa Jojo ini bahwa dirinya bisa memperbaiki capaian tahun lalu. Diketahui, tahun lalu Jojo terpaksa puas di peringkat kedua setelah dihempaskan oleh mantan peringkat satu tunggal putra dunia, Lin Dan (China).
Di sisi lain, Jojo juga berkesempatan untuk memperbaiki penampilannya manakala berjumpa dengan Angus. Hal ini sesuai dengan tekad yang sudah ditetapkan oleh Jonatan, di mana dirinya berkeinginan untuk mencapai top delapan agar bisa unggul saat lolos di olimpiade.
Kemenangan Hendra Setiawan dan Muhammad Ahsan
Sementara itu, pasangan ganda putra Indonesia juga berhasil membawa pulang emas dari turnamen Selandia Baru terbuka. Pasangan ini berhasil menaklukkan pasangan asal Jepang, Yuta Watanabe/Hiroyuki Endo.
Pertandingan babak final ganda putra berlangsung alot. Berlanjut hingga tiga game, pasangan berjuluk The Daddies ini akhirnya berhasil unggul dengan skor 2-1.
“Pasangan Jepang ini punya pertahanan yang kuat. Tipe main mereka memang bertahan dulu, baru balik serang,” jelas Ahsan dilansir dari Tempo.
Ahsan menjelaskan jika gelar ini bisa mengukuhkan posisinya di jajaran elite ganda putra dunia. Kini, pasangan yang pernah menjadi juara dunia pada tahun 2013 dan 2015 ini tengah mendiami peringkat empat dunia.