Home > Berita Hari Ini > Arsitek: Palangkaraya Sangat Strategis untuk Ibu Kota Negara
Arsitek: Palangkaraya Sangat Strategis untuk Ibu Kota Negara
Keputusan pemindah ibu kota ke luar Pulau Jawa telah diumumkan Presiden Joko Widodo setelah melakukan rapat terbatas dengan sejumlah menteri terkait. Salah satu kota yang kerap dibagas sebagai ibu kota baru adalah Palangkaraya.
Kota di Provinsi Kalimantan Tengah ini memiliki luas wilayah 2.400 meter persegi. Salah satu persiapan yang tengah dilakukan pemerintah provinsi dan kota adalah engan mengganden Program Pendidikan Vokasi Universtas Indonesia (UI).
Wakil Direktur Sumber Daya, Ventura dan Administrasi Umum Program Vokasi UI, Anthony Sihombing mengungkapkan bahwa pemindahan ibu kota baru akan berdampak baik terhadap perekonomian sekitar.
Hal ini karena kota yang akan dijadikan ibu kota tentu akan mengalami kemajuan pesat di bidang tata kota, ekonomi, dan infrastrukur.
Menurut Anthhony, Kota Palangkaraya sangat strategis untuk dijadikan ibu kota baru. Selain itu, apabila pemerintah memilih Palangkaraya sebagai ibu kota maka pusat perekonomian akan lebih merata. Hal ini sesuai dengan program pemerintah, yakni membangun Indonesia tengah dan Timur.
“latar belakang sejarah menunukkan Palangkaraya sudah pernah tiga kali diusulkan dan dikaji sebagai ibu kota negara oleh tiga presiden yang berbeda, yakni Soekarna, Sby, dan Jokowi.” Ungkapnya.
Jika melihat lokasi Palangkaraya berarti saat ini, maka kota tersebut berada di tangah-tengah dari kepulauan Indonesia yang sangat strategis. Sementara luas lahan Palangkaraya itu lebih besar 4 kali di Pulau Jawa. Sehingga tersebut menjadi peluang untuk mengelola dan merencakanan ruang kota.
Selain itu, ibu kota pindah ke Palangkaraya diharapkan mampu memperbaiki lingkungan Kalimanan seperti air dan hutan tropis. Sementara kualitas hidup di kota tersebut juga akan lebih terjaga.