Tanggapan Moeldoko Soal Akan Adanya Aksi Massa PA 212 Jelang Putusan MK
Moeldoko buka suara soal akan adanya aksi massa PA 212 jelang putusan MK.
Persaudaraan Alumni 212 (PA) 212 akan menggelar aksi massal jelang putusan akhir Majelis Hakim di Mahkamah Konstitusi (MK) atas sengketa pemilu pada Jumat (28/6) mendatang.
Juru bicara PA 212, Novel Bamukmin, mengatakan pihaknya akan turun aksi sejak 26 Juni 2019, hingga puncak aksi pada 28 Juni 2019 atau saat putusan dibacakan.
Meski demikian, pihak kepolisian menyatakan tidak bakal mengizinkan adanya aksi masa di dekat MK.
Moeldoko Buka Suara Mengenai Akan Adanya Aksi PA 212 di MK
Menanggapi rencana PA 212 itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta seluruh pihak untuk menghormati proses hukum yang berjalan. Mereka yang akan menggelar aksi disarankan tidak menjalankannya.
“Ya jangan lah, mau apa lagi? Masyarakat ingin dama lah. Jangan mmengganggu aktivitas masyarakat. Toh, proses hukum sudah jalan, tinggal menunggu,” ujar Moeldoko.
Moeldoko juga mengatakan jikalau nanti ada unjuk rasa, keputusan MK tidak akan bisa ditekan oleh apapun. Sehingga beliau mengimbau agar rencana aksi diurungkan sebagai bagian menghormati proses hukum.
“Ditekan apa pun MK kan enggak bisa. Imbauan saya jangan lah, hormati proses hukum, yang paling penting lagi adalah beri kesempatan masyarakat untuk hidup tenang,” kata Moeldoko.
Sebelumnya, juru bicara PA 212, Novel Bamukmin memperkirakan akan ada massa ratusan ribu dari Jabodetabek hingga perwakilan daerah turun aksi mulai 26 Juni 2019.
“Insya Allah kalau MK memberikan ketetapan hasil sidangnya sesuai jadwal, maka massa yang bisa turun pada puncaknya (28 Juni) nanti sejutaan,” ujar Novel.
Turunnya massa PA 212, lantaran keyakinan mereka untuk bisa memenangkan perkara tersebut. Novel menilai, fakta dan bukti di persidagan menguatkan pasangan Prabowo-Sandi untuk menang.