Now Reading
Gagal Ginjal Stadium 5 Juga Bisa Bertahan Lebih Lama, Begini Caranya!

Gagal Ginjal Stadium 5 Juga Bisa Bertahan Lebih Lama, Begini Caranya!

Gagal ginjal kronis merupakan kondisi ketika ginjal kehilangan kemampuan untuk menjalankan tugasnya, yaitu menyaring darah. Ginjal yang sehat akan bertugas untuk menyaring darah dengan cara memisahkan zat berbahaya dan cairan berlebih dari dalam tubuh, untuk kemudian dikeluarkan melalui urine.Gagal ginjal kronis tidak akan dapat menurun stadiumnya, meski begitu pengidap gagal ginjal kronis dapat bertahan hidup dan menjalani aktivitas seperti biasanya. Ada 2 jenis terapi dialisis yang dapat dijalani, yaitu hemodialisis dan peritoneal dialysis (PD).

Hemodialisis

Ilustrasi ginjal di dalam tubuh

Metode cuci darah jenis ini cukup populer dan banyak dipilih. Prosedur penyaringan darah dilakukan menggunakan mesin khusus, yang akan bekerja layaknya ginjal. Petugas medis akan memasukkan jarum pada pembuluh darah untuk menghubungkan aliran darah dari tubuh ke mesin pencuci darah. Kemudian, darah kotor akan disaring pada mesin tersebut, dan darah bersih yang telah tersaring akan dialirkan kembali ke dalam tubuh. Prosedur hemodialisis biasanya menghabiskan waktu sekitar empat jam per sesi. Pengidap gagal ginjal kronis yang memilih metode cuci darah jenis ini akan diharuskan untuk menjalani 3 sesi dalam seminggu secara rutin. Pada sebagian besar kasus, hemodialisis akan menimbulkan efek samping berupa gatal-gatal pada kulit dan kram otot.

Peritoneal Dialysis (PD)

See Also
Ilustrasi pengawetan ikan (Beth Macdonald on Unsplash)

Peritoneal dialysis (PD) adalah metode cuci darah yang memanfaatkan peritoneum atau selaput dalam rongga perut, sebagai penyaring. Selaput ini dipilih lantaran memiliki ribuan pembuluh darah kecil yang bisa berfungsi selayaknya ginjal. Pada prosedur peritoneal dialysis, sayatan kecil dibuat di dekat pusar untuk jalan masuk kateter atau selang khusus. Kateter itu nantinya akan ditinggal di dalam rongga perut secara permanen. Fungsinya adalah untuk memasukkan cairan dialisat, cairan yang mengandung gula tinggi untuk menarik zat limbah dan kelebihan cairan dari pembuluh darah sekitar, ke dalam rongga perut. Setelah selesai, cairan dialisat yang sudah mengandung zat sisa akan dialirkan ke kantong khusus, dan diganti dengan cairan baru. Keuntungan memilih metode cuci darah jenis ini adalah bisa dilakukan di rumah dan kapan saja, sehingga pengidap gagal ginjal kronis tidak diharuskan untuk selalu datang ke rumah sakit untuk melakukan cuci darah. Namun, dialisis peritoneal ini juga memiliki beberapa efek samping, seperti peritonitis atau infeksi peritoneum, rasa penuh pada perut ketika proses cuci darah berlangsung, hingga munculnya hernia akibat berat cairan yang ada pada rongga perut.

© 2023 Denotasi | All Rights Reserved.

Scroll To Top