Home > Market > Jelang Libur Panjang Lebaran, Ini Penjelasan Analisis Pasar Modal
Jelang Libur Panjang Lebaran, Ini Penjelasan Analisis Pasar Modal
Penjelasan analis pasar modal soal liburan panjang lebaran yang kurang dari sepekan.
Menjelang libur lebaran yang tinggal sebentar lagi ini, biasanya pasar akan merespons dengan pelemahan volume dan frekuensi transaksi.
Sejumlah analis menilai bahwa hal ini wajar terjadi tetapi investor tetap harus mencermati beberapa hal untuk mempersiapkan portofolionya spenjang libur bursa ini.
Penjelasan Analis Pasar Modal Jelang Liburan Panjang
Thendra Crisnanda selaku Head of Research MNC Sekuritas mengatakan probabilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia atau BEI untuk turun lebih besar pada minggu depan karena aksi profit taking dan menjelang libur lebaran.
“Sebaiknya investor dapat merealisasikan sebagian keuntungan yang didapatkan ketika IHSG mendekati level 6.110,” ujar Thendra.
Pada kesempatan yang sama, Thendra juga menilai bahwa IHSG ke depan tentunya masih baik. Namun investor tetap harus mencermati pergerakannya di tengah volatilitas pasar yang sangat tinggi ini.
Turunnya IHSG menurut Thendra ini rupanya bukan hanya liburan lebaran saja, tetapi juga dipengaruhi kekhawatiran pasar terhadap politik dalam negeri.
Buktinya saja pada Jumat (24/5) kemarrin,, transaksi di bursa hanya Rp 7,5 triliun lebih sedikit dibanding nilai transaksi di hari Kamis (23/5) yang mencapai Rp 8,40 triliun.
Jadi kemungkinan besar, transaksi sepekan ke depan bakal lebih rendah lagi mengingat faktor, demo, puasa serta menuju liburan lebaran. Penurunan ini wajar saja, biasanya memang transaksi satu pecan sebelum lebaran akan lebih rendah dibandingkan dengan hari biasa.
Meski demikian, Thendra berharap keadaan politik dan keamanan terkendali dan damai, sehingga pasar tidak bergejolak. Selain itu nilai tukar rupiah yang bisa lebih membaik.
Muhammad Nafan Aji Gusta Utama selaku Analis Binaartha Sekuritas menjelaskan dimana adanya penurunan ini, investor tidak perlu keluar dari pasar, karena secara teknikal IHSG menunjukkan penguatan.
“Investor bisa tetap berinvestasi di pasar mmodal seperti biasanya dengan strategi akumulasi beli terhadap sahaam yang punya kinerja fundamental yang sulit,” ungkapnya.
Thendra mengatakan di tengah pelemahannya nannbisa mencermati pergerakan sahamnya dengan meninjau dari analisa terkenal. Sebab banyak sekali saham yang menrik untuk dikoleksi.
Nafan juga mengatakan pada pekan depan IHSG menunjukkan pola bullish harami candlestick pattern yang memberi sinyal stimulus beli pada pergerakan harga di rentang 5.827-6.238.
Meenghadapi libur lebaran nanti, investor bisa mencermati beberapa saham yang direkomendasikan.
Nafan menyarankan untuk mencermati saham PT Bank Mandiri Tbk yang memiliki kode BMRI dan PT Inofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Untuk INDF akumulasi beli di target harga jangka pangajng Rp 8.050.