Viral dan Geger: Produk EIGER Made in China Jadi Topik Panas di Media Sosial!

Ada produk EIGER made in China yang bikin geger publik dan warganet di sosial media. Baru-baru ini, EIGER, produsen produk luar ruang asal Bandung, menjadi perbincangan di sosial media. Hal ini karena ada produk EIGER bertuliskan made in China yang diunggah oleh akun @kegblgnunfaedh hingga kemudian viral dan memicu perdebatan di kalangan warganet. Seiring dengan adanya kontroversi ini, EIGER memberikan klarifikasi terkait produk made in China yang dijualnya. Berikut adalah 3 fakta yang perlu diketahui.

1. EIGER Menjual Produk Made in China

Menurut keterangan dari PR Executive EIGER, Shulhan Syamsur Rijal, produk EIGER made in China yang viral merupakan barang asli. Pihak EIGER menyatakan bahwa mereka menyediakan produk kegiatan luar ruang yang berasal dari berbagai pemasok, baik dari dalam maupun luar negeri. Namun, EIGER menegaskan bahwa prioritas pemasok tetap dari dalam negeri, sedangkan sebagian kecilnya dipasok dari pemasok luar Indonesia.

2. Pemasok Produk EIGER Bukan Hanya RI-China

EIGER menjelaskan bahwa sebagai perusahaan ritel dan distribusi, produk yang dihasilkannya tidak hanya berasal dari Indonesia. Beberapa pemasok juga dari luar negeri seperti China, Bangladesh, Hong Kong, Taiwan dan Vietnam. Namun, EIGER menegaskan bahwa jumlah produk impor dari luar negeri masih sangat minoritas, dan mayoritas produk EIGER adalah hasil karya anak bangsa.

3. Alasan Ada Pemasok Luar Negeri

EIGER menjelaskan bahwa terkadang mereka terpaksa memasok barang dari luar negeri karena teknologi dan bahannya belum bisa didapatkan secara masif di Indonesia. Produk yang dipasok dari luar negeri pun disebut sangat minoritas hanya untuk aksesoris atau pelengkap. Namun, EIGER memastikan bahwa standar prosedur mereka memprioritaskan pemasok dari dalam negeri dengan kualitas dan standarisasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Dalam kesimpulannya, walaupun ada beberapa produk EIGER yang dipasok dari luar negeri, namun EIGER tetap menjaga kualitas produknya dan memberikan prioritas pada pemasok dari dalam negeri. Sebagai konsumen, kita pun harus lebih jeli dalam memeriksa label produk sebelum membelinya untuk menghindari salah paham dan mendukung produk dalam negeri.