Now Reading
Yamaha, Motor Sport, 150cc

Yamaha, Motor Sport, 150cc

Mobil listrik menjadi cara untuk diversifikasi bahan bakar kendaraan di BBM ke listrik. Hal ini diyakini cukup signifikan untuk kualitas udara. Selain itu, mobil listrik juga akan mengurangi volume impor BBM.

Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan bahwa pemerintah akan terus mendorong penggunaan kendaraan listrik karena memiliki emisi rendah. Selain itu, mobil listrik juga dapat bersaing dengan kendaraan konvensional.

Menteri ESDM Ignasius Jonan

Hal tersebut diungkapkan Jonan saat melakukan uji coba mogil listrik jenis Crossover dengan nama EVHERO dan jenis Spoortcar V8 VADi yang dibuat Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung.

Jonan mengungkapkan tantang terbesar dari mobil listrik adalah dari segi harga. Menurut Jonan mobil listri paling tidak harga sekitar Rp 1,5 miliar. Dengan harga tersebut tentu hanya orang-orang tertentu yang mampu membelinya.

Harga yang cukup tinggi tersebut susah untuk diterima di masayrakat. Namun demikian, mobil listri tetap diperlukan karena konsumsi BBM yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor dan penguatan infrastruktur jalan raya.

Armada mobil listrik Blue Bird

Jonan menambahkan bahwa mobil listrik mampu menurunkan polusi udara. Selain itu impor BBM juga akan berkurang secara signifikan apabila pemakaian sudah masif karena bahan bakar utama yang digunakan adalah listrik. Bahan bakar listrik tersebut tentu sudah tersedia di dalam negeri.

“Seluruh sumber energi primer untuk pembangkit listrik seluruthnya sudah ada di dalam negeri seperti matahari, batubara, gas bumi, panas bumi, air, dan angin. Semuanya dimiliki Indonesia, sehingga impor BBM semakin hari akan semakin berkurang. Tugas kita mengendalikan agar impor BBM dalam kapasitas yang terukur, karena kalau tidak, semakin lama semakin tinggi,” ungkap Jonan.

See Also
Kepala Staf Kepresidenan, Dr. Moeldoko saat menghadiri pameran UMKM di Ketapang, Kalbar pada Sabtu 22 Juli 2023 Voi id

Hal yang perlu diperhatikan untuk merealisasikan mobil listrik di Tanah Air adalah terkait degan ketersediaan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) untuk charging mobil listrik.

Namun Jonan meyakini bahwa hal tersebut bisa tercukupi karena cadangan listrik terpasang sudah lebih dari 30% dan menyediakan SPLU bagi PLN sama seperti menjual listrik biasa.

Untuk fasilitas charging tentu mudah, bahkan PLN dapat membangun lebih dari sekarang yang sudah mencapai 1.600 SPLU di Jabodetabek dan kota-kota besar yang tersebar di Indonesia.

© 2023 Denotasi | All Rights Reserved.

Scroll To Top